Tangerangsatu.com – Alih fungsi sawah menjadi perumahan di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mulai memicu kekhawatiran terkait dampak negatif pada lingkungan, pertanian, dan ekonomi masyarakat lokal.
Menurut laporan dari Aliansi Masyarakat Pecinta dan Peduli Lingkungan (Ampel Indonesia), konversi lahan ini berpotensi mengancam ketersediaan pangan, mengganggu keseimbangan ekosistem, serta mengurangi keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.
Salah satu masalah utama yang disoroti adalah meningkatnya risiko banjir akibat pembangunan perumahan di lahan bekas sawah.
Lahan yang seharusnya mampu menyerap air hujan kini diubah menjadi permukiman yang membuat air sulit meresap.
Akibatnya, air hujan menjadi aliran permukaan yang cepat meluap, terutama jika sistem drainase kurang memadai.
Beberapa kali, kawasan Curug dilaporkan mengalami banjir setiap kali hujan deras turun, merugikan masyarakat setempat.
Menurut M. Guntur Auladi, SH, Sekretaris Jenderal Ampel Indonesia, pemerintah pusat dan Kabupaten Tangerang harus memperketat pengawasan terhadap proyek pembangunan perumahan.
“Pemerintah harus berhati-hati dalam memberikan izin pembangunan. Dampaknya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan, jangan sampai lalai sehingga merugikan masyarakat di masa depan,” tegas Guntur.
Guntur juga menekankan pentingnya mematuhi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), yang mewajibkan setiap proyek besar memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Ia juga mempertanyakan apakah pengembang di Curug sudah melibatkan masyarakat setempat dalam proses penyusunan AMDAL sebagaimana diatur dalam UU PPLH Pasal 22.
“Pembangunan perumahan di atas lahan sawah tidak boleh dilakukan tanpa melibatkan masyarakat sekitar, terutama dalam proses AMDAL. Ini adalah hak mereka untuk mengetahui dan terlibat dalam proyek yang bisa berdampak pada kehidupan mereka,” tambah Guntur.
Dengan situasi ini, Ampel Indonesia berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan preventif agar dampak negatif pembangunan bisa diminimalisir.
Pewarta: Doni