Google Hadapi Tekanan Anti-Monopoli dari Uni Eropa, Akhirnya Tawarkan Solusi

- Editor

Minggu, 29 September 2024 - 17:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Google menghadapi tuduhan anti-monopoli dari Uni Eropa. Meskipun Google menawarkan untuk menjual AdX, para penerbit iklan menolak solusi tersebut. Foto Istimewa Istockphoto

Google menghadapi tuduhan anti-monopoli dari Uni Eropa. Meskipun Google menawarkan untuk menjual AdX, para penerbit iklan menolak solusi tersebut. Foto Istimewa Istockphoto

News, – Google kini tengah berada di bawah tekanan besar dari Uni Eropa terkait tuduhan anti-monopoli. Raksasa teknologi ini akhirnya menawarkan untuk menjual unit bisnis marketplace iklan AdX sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.

Namun, langkah ini ternyata tidak disambut baik oleh para penerbit iklan di Eropa. Mereka menganggap bahwa penjualan AdX saja tidak cukup untuk menyelesaikan dominasi Google di sektor teknologi iklan.

Sejak tahun lalu, bisnis teknologi iklan Google menjadi perhatian serius Komisi Eropa setelah adanya keluhan dari Dewan Publisher Eropa yang menyoroti model bisnis Google yang dianggap merugikan persaingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komisi Eropa menuduh Google mempertahankan dominasi di industri iklan digital dengan berbagai cara, menjadikannya kasus keempat yang melibatkan Google terkait isu ini.

Tidak hanya di Eropa, Google juga menghadapi kasus serupa di Amerika Serikat. Regulator AS bahkan mendesak Google untuk menjual produk Ad Manager, termasuk AdX, serta server iklan penerbit Google yang dikenal dengan DFP.

Para penerbit menolak proposal Google karena mereka menginginkan divestasi yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada AdX.

Mereka berpendapat bahwa dominasi Google sudah menyentuh seluruh rantai pasokan teknologi iklan, sehingga diperlukan langkah yang lebih komprehensif untuk memastikan persaingan yang adil.

Seorang juru bicara Google menanggapi hal ini dengan mengatakan, “Kasus yang diajukan Komisi Eropa terkait produk iklan pihak ketiga kami adalah interpretasi yang salah terhadap sektor teknologi iklan. Kami berkomitmen untuk tetap beroperasi di bisnis ini yang sangat kompetitif dan terus berkembang.”

Baca Juga:  Dua Pemuda Diamankan Polres Tangerang Kota, Bawa Ribuan Butir Tramadol Tanpa Izin

Sementara itu, pihak Komisi Eropa dan Dewan Publisher Eropa belum memberikan komentar lebih lanjut terkait perkembangan terbaru ini.

AdX sendiri merupakan marketplace yang memungkinkan penerbit iklan menawarkan ruang iklan mereka untuk dijual kepada pengiklan secara real-time.

Pada tahun lalu, Kepala Anti-Monopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager, telah menyarankan Google untuk melakukan divestasi terhadap alat DFP dan AdX guna menghindari konflik kepentingan.

Meskipun demikian, Komisi Eropa tampaknya tidak akan memaksa Google untuk menjual aset-aset tersebut, melainkan lebih fokus pada menghentikan praktek anti-kompetitif Google secara menyeluruh.

Jika Google gagal memperbaiki kebijakannya, maka opsi divestasi mungkin akan menjadi langkah berikutnya.

Pada tahun 2023, Google memperoleh pendapatan sebesar USD 237,85 miliar (setara Rp 3.633 triliun) dari iklan, yang mencakup berbagai layanan seperti mesin pencari, Gmail, Google Play, Google Maps, YouTube, dan berbagai produk periklanan lainnya.

Iklan menyumbang 77% dari total pendapatan Google, menjadikannya sebagai pemain dominan di pasar iklan digital global.

 

 

 

 

admin
Author: admin

Berita Terkait

Fitur AI Baru Facebook Buat Pengguna Kembali Aktif, Gen Z Ikut Tertarik
Festival Kebudayaan Tangerang 2024 Meriah, Jamrud Sukses Hibur Ribuan Penonton
10 Tips Memilih Paket Wisata Terbaik ke Air Terjun Tumpak Sewu untuk Liburan Seru
Tips Ampuh Menyembuhkan Asam Urat Secara Total dan Alami
Skripsi Buatan AI Mudah Dikenali dalam 5 Detik
Kebakaran Besar di Tangerang, Gudang Kimia dan Sembako Terbakar
9 Cara Ampuh Mengatasi Memori HP Penuh yang Bikin Lemot
Dua Pemuda Diamankan Polres Tangerang Kota, Bawa Ribuan Butir Tramadol Tanpa Izin
Berita ini 16 kali dibaca
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Jumat, 1 November 2024 - 22:07

Polresta Tangerang Jaga Ketertiban Kampanye Tatap Muka Calon Bupati

Jumat, 1 November 2024 - 20:00

Komisi IX DPR RI Kunjungi RSUD Kabupaten Tangerang untuk Penguatan Pelayanan Kesehatan

Kamis, 31 Oktober 2024 - 23:08

LSM JPK Banten Laporkan Dugaan Penyimpangan Lurah Bunder ke Inspektorat dan BKD

Kamis, 31 Oktober 2024 - 21:38

Pemkab Tangerang Jadi Rujukan Pengelolaan BUMD, Pj Walikota Cilegon Kunjungi untuk Studi Banding

Rabu, 30 Oktober 2024 - 21:42

Pj Bupati Tangerang Dorong FSPP Perkokoh Ukhuwah untuk Pendidikan Keagamaan Berkualitas

Rabu, 30 Oktober 2024 - 19:42

Polsek Kronjo Amankan Lima Truk Langgar Jam Operasional Angkutan Tambang

Selasa, 29 Oktober 2024 - 20:10

Polresta Tangerang Rayakan Hari Jadi Humas Polri ke-73 dengan Aksi Donor Darah

Selasa, 29 Oktober 2024 - 17:15

“Keributan Dua Pemuda di Downtown Tangerang Berujung Laporan Polisi, Konflik Tak Terduga di Depan Vivo Gelato”

Berita Terbaru

Pemerintah Kota Tangerang memperkenalkan

Kota Tangerang

Motif Baru Kota Tangerang yang Angkat Budaya Lokal

Sabtu, 2 Nov 2024 - 22:55