Tangerangsatu.com – Himpunan Program Studi Akidah Dan Filsafat islam (HMPS AFI) menyelenggarakan diskusi panel kefilsafatan dengan tema “ Kontekstualisasi Filsafat Dengan SDGS’’.
Diskusi tersebut di selenggarakan di teater H.A.R. Partosentono fakultas Ushuluddin, Ciputat, Tanggerang Selatan.
Diskusi kefilsafatan tersebut bertujuan untuk mengenal dan mempromosikan peran mahasiswa filsafat dengan kefilsafatan untuk membantu secara langsung dalan mewujudkan kesejahtraan masyarakat, di tengah tengah di anggap nya sebelah mata mahasiswa filsafat.
SDGs merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki 17 tujuan global dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang di tentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan.
Filsafat yang memang di kenal dengan kekritisannya justru memiliki tanggung jawab untuk mengawal dan menjaga program PBB tersebut dalam menyelsaikan masalah- masalah yang terjadi dilingkungan masyarakat, karena tidak jarang juga banyak pemerintihan maupun negara yang mengesampingkan gagasan tersebut sehingga masih banyak nya kehidupan dan lingkungan yang layak bagi masyarakat seperti, kondisi lingkungan yang buruk, tingkat perekonomian yang rendah, infrastruktur yang belum memadai, dan banyak lainya.
Jika pemerintah mengesampingkan gagasan tersebut akan terasa menyia- nyiakan gagasan yang di kemukakan oleh PBB tersebut dalam mewujudkan kehidupan dan kondisi bumi yang lebih sejahtra.
Dalam sambutannya Chairul Dzaki Rahman, selaku ketua pelaksana diskusi kefilsafatan tersebut menekankan bahwa mahasiswa filsafat harus menggunakan kekritisanya untuk mengawal, membantu, dan mewujudkan kehidupan dan lingkungan sejahtra yang sesuai dengan teori- teori kefilsafatan yang selama ini hanya menjadi bahan diskusi semata.
“Hidup mahasiswa, untuk menjembatani ranah teoritis filsafat dengan hal- hal praktis saya rasa hal tersebut tidak bisa di lakukan hanya dengan diskusi belaka, bilamana rekan- rekan mahasiswa filsafat tidak menggunakan kekritisanya untuk membantu masyarakat dan turun langsung ke setiap agenda agenda mewujudkan kehidupan dan lingkungan yang harmoni,’’ ungkapnya.
Acara hmps afi tersebut banyak di hadiri oleh tokoh- tokoh yang kompeten dalam bidang nya masing- masing, mulai dari perwakilan pemerintah, akademisi, dan juga influenser pendidikan, kehadiran tokoh tersebut di harapkan dapat membuka wawasan baru bagi mahasiswa- mahasiwa akidah dan filsafat islam dalam membantu dan mewujudkan kehidupan yang sejahtra.
Acara tersebut juga di berikan dukungan oleh walikota Tanggerang Selatan yaitu Benyamin Davni, yang di wakili oleh Dandy Pryantara, Asisten perekonomian dan pembangunan wali kota Tanggerang Selatan, menekan kan pentingnya peranan filsafat dalam keberhasilam di setiap pembangunan yang berhasil.
“ Filsafat sebagai landasan berfikir kritis sangat lah relevan khusus nya dalam landasan moral dan etika, sebagai walikota saya percaya betul dalam keberhasilan kemajuan kota tidak hanya di lihat dari segi keberhasilan pembangunan yang megah saja, akan tetapi harus iringi juga dengan moral dan etika yang dapat membatasi dan menjadi refleksi bagi kita semua di tengah tengah keserakahan dan keegoisan manusia’’, ujar Benyamin Davni yang di wakilkan oleh Dandy Pryantara dalam video dukungannya.
Kemudian di lanjut dengan dukungan oleh Kepala kepolisian Resor Tanggerang Selatan yaitu AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang, Yang di wakilkan oleh Komisaris Kapolres Tanggerang Selatan Bambang askar, yang memberikan harapan perubahan dampak yang positif.
“Hari ini memang adanya sedikit degradasi moral di kalangan masyarakat Tanggerang Selatan yamg nantinya di harapkan dengan adanya acara ini bisa memrikan dampak positif yang seperti di inginkan oleh pimpinan kita perubahan bisa di dapatkan melalui diri kita sendiri’’, ujar AKBP Victor Daniel Henry Inkriwang, yang diwakilkan oleh Bambang askar.
Kemudian di lanjut dengan kata sambutan oleh Directur Penanggulangan kemiskinan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian PPN/ Bapernas Yaitu Tirta Sutdedjo, Yang memperkenalkan Kementrian Bapernas dan program- program yang di rancang yang sesuai dengan point SDGs yang pertama yakni No Poverty atau menghapus kemiskinan dan juga mengajak langsung Mahasiswa Akidan dan Filsafat untuk terjun langsung membantu masyarakat indoensia “presentase penduduk miskin di indonesia sebesar 8,57%, yang akan di akomondir agar semakin menurun dan mengajak teman – teman mahasiswa filsafat untuk terjun secara langsung membantu masyarakat Indonesia’’, ujar Tirta Sutdjo dalam kata sambutannya.
Lalu masuk ke sesi diskusi yang di awali oleh pemateri pertama yaitu Influencer Fenomenal dengan jumlah presentase Tayangan di tiap bulannya menyentuh angka 60 juta tontonan, yaitu Guru Gembul Yang membahas isu- isu sosial terkini yang bersinggungan dengan Filsafat,Teologi, dan juga SDGs yang dimana hal- hal seperti itu telah di siasati dari zaman filsuf kuno dan juga telah ada di dalam Al- qur’an.
“ Dari zaman Plato yang memiliki murid bernama aristoteles hal- hal dalam mewujjudkan kesajahtraan dalam kehidupan dan llingkungan masyarakat sudah menjadi topik khusus, dan juga di dalam Al- Qur’ an sudah ada perintah nya tetapi kenapa banyak dari orang- orang sekarang justru banyak yang lalai dan mengesampingka’’, ujar Guru Gembul dalam paparan materi yang di bawakan.
Selanjutnya di sambung oleh pemateri kedua yaitu seorang dosen muda dan penggiat filsafat yaitu Rizky Yazid yang membawakan koherensi budaya filsafat barat dengan SDGs yang dimana beliau menyampaikan antara hubunhan filsfat yang di kenal dengan keteoritisannya dapat membantu keberlangsungkan kehidupan manusia.
” Dengan adanya filsafat setidaknya kita dapat mengkritisi hal-hal yang seharus nya tidak bisa dijadikab sebagai kebenaran dan oleh karena filsafat kita bisa meluruskannya, seperti stigma lelaki yang kuat berarti ada perempuan yang lemah, hal tersebutlah yang di luruskan oleh filsafat yang nantinya menjadi keistimewaan posisi filsafat dalam mengisi kehidupan ideal di masyarakat’’, ujar Rizky Yazid dalam materi yang ia sampaikan.
Selanjutnya dari pemaparan pemateri terakhir yakni oleh dosen senior Filsafat yang telah melalang buana di segala isu- isu sosial yaitu Ahkmad Fathoni, yang dimana beliau menyatakan bahwasanya filsafat memiliki peranan yang fatal dalam mengawal segala bentuk perubahan dan kemajuan yang di bawa oleh pemimpin negri ini.
” Filsafat memliki peranan yang optimal dimana dengan filsafat kita semua mampu berfikir kritis dan dapat siaga atas segala ketimpangan- ketimpangan yang merugikan masyarakat sehingga dapat mencegah hambatan- hambatan dalan mewujudkan Kesejahtraan kehidupan dan lingkungan’’, ujar Ahkmad Fathoni dalam materi yang ia sampaikan.
Di penghujung acara seluruh pemateri sepakat bahwa HMPS AFI dapat menjadi inisiator mahasiswa filsafat dalam mewujudkan bantuan secara praktis di kalangan masyarakat, dengan keterlibatan secara langsung yang nantinya mempromosikan pernanan filsafat secara lamgsung yang menjadi harapan kita semua
Tidak ada komentar