Banten | Tangerangsatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Upaya ini melibatkan partisipasi masyarakat, pihak swasta, serta kolaborasi lintas sektor.
Pemprov Banten mengajak kepala desa, lurah, hingga camat untuk aktif menangani sampah di wilayah masing-masing.
“Kita harus saling bekerja sama, berbagi informasi, dan mendukung penuh pengelolaan sampah untuk mewujudkan Banten mandiri,” ujar Pj Sekda Banten,
Usman Asshiddiqi Qohara, saat Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Kota dan Kabupaten Serang di Hotel Aston, Serang, Jumat (10/1/2025).
Usman menegaskan bahwa fokus utama pemerintah adalah mengubah perilaku masyarakat melalui edukasi prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Pemprov juga memperkuat peran Bank Sampah sebagai sarana edukasi sekaligus implementasi ekonomi sirkular.
“Kami terus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait 3R dan memperluas Bank Sampah di berbagai wilayah sebagai langkah nyata circular economy,” imbuhnya.
Deputi Pengelolaan Sampah KLH RI, Ade Palguna Ruteka, menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak tingkat rumah tangga. Menurutnya,
hanya sampah residu yang seharusnya masuk ke TPA untuk memperpanjang usia operasionalnya. Ade juga memuji langkah Pemprov Banten dalam menyusun roadmap kolaborasi pengelolaan sampah, seperti hasil Rakornas Lingkungan Hidup Desember 2024.
“Kami mendukung daerah menemukan offtaker sampah untuk mempercepat penyelesaian permasalahan ini,” jelas Ade.
Senada, Direktur Pengurangan Sampah KLH RI, Vinda Damayanti, meminta daerah segera menerapkan roadmap akselerasi pengelolaan sampah pada 2025.
Ia juga mendorong pemilahan sampah dari rumah tangga dan kebijakan pemerintah daerah yang mendukung pengurangan sampah.
“Pemerintah daerah perlu mengeluarkan Surat Edaran untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah,” tambahnya.
Vinda menekankan pentingnya rencana terintegrasi dari hulu ke hilir untuk pengelolaan sampah, mengingat kapasitas TPA di banyak daerah sudah kritis.
“Kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan akselerasi pengelolaan sampah,” tutupnya.